Di suatu hutan hujan, terdapat seekor monyet yang sedang kelaparan. Monyet sudah lama mencari-cari makanan tapi tetap monyet tak bisa menemukannya. Pada suatu hari, monyet mencari sedang mencari makanan. Ia ingin pergi mencari makanan keluar hutan tapi ia tak berani keluar dari hutan karena berbahaya. "Apakah keluar dari hutan tidak berbahaya/tidak apa-apa?" Kata monyet berkata dalam hati. Ia menginjakkan kakinya keluar hutan. "Sepertinya tidak berbahaya." Kata monyet lagi. Monyet diam-diam keluar dari hutan. Monyet mencari makanan. Tiba-tiba ada pohon pisang tepat di depan sang monyet. Monyet memanjat pohon pisang itu dengan rasa gembira karena ia telah menemukan makanan kesukaannya. Tiba-tiba, datanglah seekor kancil. "Hei kancil, sedang apa kau di sini?" monyet bertanya kepada kancil. "Aku sedang mencari makan monyet, maukah kau membagi pisang itu?" Kata kancil. "Kau sebaiknya cari saja makanan yang lain, kecuali pisang yang sedang ku panjat ini." Kata monyet mengusir kancil. "Tapi monyet, pohon pisang yang sedang kau panjat itu milik semua orang, jadi kita bisa saling berbagi..." "Tidak!" Jawab monyet langsung. "Apakah kau tak tahu kancil monyet hanya menyukai pisang? Aku juga sedang lapar! Semua pisang akan menjadi milik semua monyet! Hahahahaha!" Kata monyet licik. Kancil sangat marah. Tapi karena kepintaran dan kecerdasan sang kancil, maka kancil menjadi mempunyai ide. "Monyet, ada pohon pisang di hutan, pisang di pohon itu saaaaaaangat banyak, pergilah, dan temui pisang itu." Kata kancil. "Benarkah!? Wow! Aku mau! Kancil, katakan saja, di mana pohon pisang itu!?" Kata monyet. "Kau pergi ke hutan, di sana kau melihat ada sebuah rumah yang terbuat dari kayu, hampirilah rumah itu, di dalamnya, ada seekor rusa, katakan saja seperti ini, rusa, aku ingin mencari jamur, dimanakah itu? Tanyakan saja seperti itu, lalu rusa itu akan memberi tau di mana letak pohon pisang itu." Kata kancil panjang lebar. "Baik, dada kancil, aku pergi dulu ya." Setelah monyet pergi, kancil tertawa kecil melihat kebodohan monyet. Kancil cepat-cepat menghabiskan pisang yang ada di pohon itu. Setelah selesai makan, kancil sudah kenyang. Saat itu, monyet datang, melihat kancil kekenyangan. "Cil, tidak ada pisang di hutan sana, hanya ada jamur." Kata monyet sedih. "Hahaha! Monyet, kau sudah tertipu perkataanku monyet, hahahah!" Kata kancil. "Maaf kancil, karena tidak membagikan pisang." "Tidak apa-apa monyet, aku sudah memafkanmu." Kata kancil memaafkan monyet. "Terimakasih kancil karena telah memaafkanku. " Kata monyet. Setelah itu, mereka bersahabat selamanya.
Pesan Moral:
Janganlah menjadi anak yang rakus, jika kau rakus, maka kau akan dibalas oleh sesuatu yang buruk pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar