Pada suatu hari ada anak perempuan bernama Shinta. Banyak temannya yang tidak menyukai shinta karena warna kulit shinta hitam. Teman-teman shinta tidak suka orang yang berkulit hitam. Pada suatu pagi, shinta sedang bermain di taman. Disitu, ada teman-teman shinta juga! Lalu shinta menghampiri mereka. "Hei! Selamat pagi teman-teman! Hari yang indah bukan?" Kata shinta penuh kegirangan. "Huh! Lihat siapa yang datang! Kami tidak mau bermain denganmu! Huh!" Kata teman-teman shinta. Kesenangan shinta langsung memudar ketika mendangar kata itu. Lalu, shinta kembali kerumah dengan membawa kesedihan. Saat ibu shinta melihat shinta sedih, ibu bertanya. "Shinta, kau kenapa? Hari ini kau terlihat murung?" Kata ibu shinta penasaran. "Teman-temanku tidak mau bermain bersamaku bu..." Kata shinta dengan sedih. "Ohh.. Begitu... Kenapa kau tidak mencari teman lain saja shinta?" Kata ibu shinta. Lau shinta pergi kekamarnya dan mendobrak pintunya. "Huhh..." Kata ibu shinta menghela napas. Keesokan harinya di taman, teman-teman shinta sedang membicarakan shinta. "Apa sebaiknya kita minta maaf kepada shinta ya? Dia kan selama ini sudah baik dengan kita ya?" "Iya ya.. Dia juga jarang main akhir-akhir ini... Ya! Sebaiknya kita minta maaf." Kata teman shinta berbisik. Akhirnya, mereka mau minta maaf kepada shinta dan mereka kerumah shinta. "Tok...Tok... Tok.. Hei shinta! Kami ingin minta maaf kepadamu.. Maaf ya..." Setelah meminta maaf, lalu tidak ada jawaban. Sekali lagi mereka mengetok dan meminta maaf. Untuk yang kedua kalinya mereka tidak dijawab oleh shinta. "Apa shinta sudah marah dan tidak mau bermain bersama kita lagi ya?" Dan untuk yang ketiga kalinya, mereka sama sekali tidak dijawab! Ada apa dengan shinta ya? Lalu, mereka mencoba untuk membuka pintu rumahnya, "Ceklek... Ceklek.." Ternyata dikunci! Lalu salah satu dari teman shinta mengintip ke jendela. Apa?! Rumah shinta kosong! Apa shinta pergi ya? Lalu teman teman shinta menyadari kalau di atas pintu rumah itu ada tulisan bertulis "Dijual" Apa?! Dijual?! Setelah melihat tulisan itu, teman teman shinta pulang dengan merasa lesu. Saat itu teman teman shinta sedang menuju ketaman untuk bermain. Sesampainya mereka ditaman, mereka menemukan ada surat yang tergeletak di rumput. Salah satu dari mereka membuka surat itu dan membacanya.
Hai teman-teman, apa kalian sedang mencariku? Maaf kalau aku tidak ada di rumah ya.. Maafkan aku teman-teman, karena ayahku sedang ada keperluan di bandung, jadi aku.... Yah, kalian tau pasti yang aku pikirkan kan? Jadi, aku mau berpamitan kepada kalian.. Maaf aku tidak berpamitan sebelumnya.. Habisnya, aku sudah panggil-panggil kalian kalian tidak menjawab. Jadi, sekali-kali kalian dan aku saling mengirim surat yah? Dah!
Dari: Shinta
Untuk: Teman-teman
Saat mereka sudah selesai membaca surat yang dikirim oleh shinta, mereka sedih karena shinta akan pindah ke bandung.
Lalu mereka menyesali perbuatan mereka yang sebelumnya. Mereka mengejek shinta dan begitulah akhir cerita ini.
Pesan Moral:
Janganlah lihat penampilan luar teman atau saudara kita. Lihatlah isi dalam hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar