ANAK YANG TAK MENDENGARKAN IBUNYA

Pada suatu hari,ada anak perempuan yang bernama sela. Pada suatu saat.hari sudah malam. Lalu sela meminta ibunya untuk mengambilkan korek api dan tongkat kayu. Lalu ibunya pun heran anaknya sedang apa. "Nak,kau sedang apa? Kenapa kau meminta ibu mengambilkan korek api dan tongkat kayu?" Tanya ibu sela. "Aku ingin bermain petasan di luar bu." Kata sela. "Jangan nak,jangan main petsan di luar,bisa sangat berbahaya,bisa terjadi kebakaran!" Peringatan dari ibu sela. Tapi sela tidak peduli,ia langsung keluar rumahnya dan bermain. "Nak,jangan nak!" Peringatan dari ibunya sekali-lagi tapi anak itu tetap tak peduli dia pergi keluar rumah dan menyalakan korek api di atas kayu. Lalu dia mulai bermain petasan. Sela berlari kesana kemari sambil memegang petasan yang ada di tangannya. Ibunya memerhatikannya sambil khawatir akan terjadi kebakaran. Setelah petasannya sudah mati,sela membuang korek apinya sembarangan di depan rumah sela. Setelah itu,sela kembali masuk rumah. Di luar rumah,ada angin berhembus kencang dan korek api itu kembali menyala lagi. Sela tak menyadarkan hal itu,karena ia sedang sibuk makan malam. Lalu api di korek api itu semakin membesar karena anginnya semakin kencang. Lalu sela dan ibunya mencium bau asap dari luar rumah mereka. "Bu,bau apa ini?" Kata sela bertanya kepada ibunya. "Ini bau asap nak,tapi ibu tidak tau kalau bau asapnya di arah mana,mungkin ada yang bakar-bakar sampah?" Kata ibunya yakin. Lalu mereka pun keluar rumah untuk memeriksa apa yang terjadi. Setelah keluar rumah,sela dan ibunya terkejut karena ada api di depan rumah mereka. Apinya sangat besar bagaikan seperti api monster yang mengelilingi mereka. Lalu ibunya kembali masuk rumah lagi untuk mengambil hanphonnya. Setelah ibunya mengambil hanphonya,ibunya sela menelephon pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang ada di depan rumah mereka. Akhirnya pemadam itu sampai juga di rumah mereka. Para pemadam itu mengambil selang mereka untuk memadamkan api. Akhirnya setelah bekerja keras memadamkan api,akhirnya api itu padam. Setelah itu pemadam itu pergi dan ibunya sudah melarang sela bermain petasan di depan rumah bisa sangat berbahaya. Lalu sela pun mengerti kenapa ia tak di perbolehkan bermain petasan dan jangan membuang korek api sembarang buanglah di tempatanya. Lalu mereka pun hidup bahagia selamanya.