Selasa, 05 April 2022

TEMAN-TEMAN SHINTA

    Pada suatu hari ada anak perempuan bernama Shinta. Banyak temannya yang tidak menyukai shinta karena warna kulit shinta hitam. Teman-teman shinta tidak suka orang yang berkulit hitam. Pada suatu pagi, shinta sedang bermain di taman. Disitu, ada teman-teman shinta juga! Lalu shinta menghampiri mereka. "Hei! Selamat pagi teman-teman! Hari yang indah bukan?" Kata shinta penuh kegirangan.     "Huh! Lihat siapa yang datang! Kami tidak mau bermain denganmu! Huh!" Kata teman-teman shinta. Kesenangan shinta langsung memudar ketika mendangar kata itu. Lalu, shinta kembali kerumah dengan membawa kesedihan. Saat ibu shinta melihat shinta sedih, ibu bertanya. "Shinta, kau kenapa? Hari ini kau terlihat murung?" Kata ibu shinta penasaran. "Teman-temanku tidak mau bermain bersamaku bu..." Kata shinta dengan sedih. "Ohh.. Begitu... Kenapa kau tidak mencari teman lain saja shinta?" Kata ibu shinta. Lau shinta pergi kekamarnya dan mendobrak pintunya. "Huhh..." Kata ibu shinta menghela napas. Keesokan harinya di taman, teman-teman shinta sedang membicarakan shinta. "Apa sebaiknya kita minta maaf kepada shinta ya? Dia kan selama ini sudah baik dengan kita ya?"  "Iya ya.. Dia juga jarang main akhir-akhir ini... Ya! Sebaiknya kita minta maaf." Kata teman shinta berbisik. Akhirnya, mereka mau minta maaf kepada shinta dan mereka kerumah shinta. "Tok...Tok... Tok.. Hei shinta! Kami ingin minta maaf kepadamu.. Maaf ya..." Setelah meminta maaf, lalu tidak ada jawaban. Sekali lagi mereka mengetok dan meminta maaf. Untuk yang kedua kalinya mereka tidak dijawab oleh shinta.     "Apa shinta sudah marah dan tidak mau bermain bersama kita lagi ya?" Dan untuk yang ketiga kalinya, mereka sama sekali tidak dijawab! Ada apa dengan shinta ya? Lalu, mereka mencoba untuk membuka pintu rumahnya, "Ceklek... Ceklek.." Ternyata dikunci! Lalu salah satu dari teman shinta mengintip ke jendela. Apa?! Rumah shinta kosong! Apa shinta pergi ya? Lalu teman teman shinta menyadari kalau di atas pintu rumah itu ada tulisan bertulis "Dijual" Apa?! Dijual?! Setelah melihat tulisan itu, teman teman shinta pulang dengan merasa lesu. Saat itu teman teman shinta sedang menuju ketaman untuk bermain. Sesampainya mereka ditaman, mereka menemukan ada surat yang tergeletak di rumput. Salah satu dari mereka membuka surat itu dan membacanya.

    Hai teman-teman, apa kalian sedang mencariku? Maaf kalau aku tidak ada di rumah ya.. Maafkan aku teman-teman, karena ayahku sedang ada keperluan di bandung, jadi aku.... Yah, kalian tau pasti yang aku pikirkan kan? Jadi, aku mau berpamitan kepada kalian.. Maaf aku tidak berpamitan sebelumnya.. Habisnya, aku sudah panggil-panggil kalian kalian tidak menjawab. Jadi, sekali-kali kalian dan aku saling mengirim surat yah? Dah!

Dari: Shinta

Untuk: Teman-teman

Saat mereka sudah selesai membaca surat yang dikirim oleh shinta, mereka sedih karena shinta akan pindah ke bandung.

    Lalu mereka menyesali perbuatan mereka yang sebelumnya. Mereka mengejek shinta dan begitulah akhir cerita ini.

Pesan Moral:

Janganlah lihat penampilan luar teman atau saudara kita. Lihatlah isi dalam hatinya.

Minggu, 03 April 2022

ASAL MULA BONEKA

 Pada zaman dahulu, ada seorang anak perempuan yang bernama Amely. Ia tidak punya teman dan setiap hari ia merasa tidak nyaman saat mau tidur. Pada suatu saat ia ingin pergi bermain keluar, ia kesepian, tidak ada yang ingin main dengannya. Akhirnya  ia memutuskan untuk kembali kerumahnya dan bermain semua permainan yang ada di rumahnya. Lalu, ada seorang anak perempuan memanggil-manggil amely. "Hei amely! Ini aku, Rosa temanmu! Aku kesini untuk mengajakmu main!" Ha? Rosa?... Kata amely dalam hati. Lalu amely menganga terkaget-kaget sambil berteriak."Rosa!!" Lalu amely  memeluk rosa.  "Hei rosa, kemana saja sih kau!? Kenapa kau tidak pernah keluar bermain?" Kata amely. "Aku harus menginap di hotel selama 22 hari. Karena ayahku ada keperluan disana." Kata rosa dengan sedih. Lalu buru-buru amely berkata. "Ehmm.... Kita mainnya besok saja ya?.. Aku ingin membuat sesuatu nih.." Lalu amely pun segera kembali masuk ke dalam rumahnya. Di sore harinya, amely pun segera ke toko kain untuk membeli kain. Saat amely sudah membeli kain yang ia butuhkan, ia pun membeli busa, alat menjahit dan benang. Akhirnya amely kembali kerumahnya. "Amely dari mana saja sih kau?! Ibu menghawatirkanmu!" Kata ibu amely dengan marah. Karena amely sedang terburu-buru, lalu amely menjawab dengan bohong. "Ehm... Ehh... Anu.. Aku sedang main diluar bu. Maaf kalau aku pulung terlambat.. Hehehe..." Kata amely pura-pura tertawa. Ibu amely pun menghela napas. Lalu amely cepat-cepat pergi ke kamarnya dan mulai menjahit. Amely membuat baju, dengan tangan, kaki, rambut dan lain-lain. Setelah selesai, amely pun memasukkan beberapa busa yang ia beli tadi sore. Saat semua sudah jadi,, hasilnya pun juga bagus. Amely pun cepat-cepat pergi ke kamar orang tuanya. "Ayah! Ibu! Lihat apa yang kubuat!" "Ha? Apa yang kaubuat nak?" Kata ayahnya terheran-heran. "Aku menyebutnya "boneka!" Kegunaan boneka ini untuk menemani kita saat tidur dan menemani kita saat bermain saat kesepian." Setelah memberi tau ke kedua orang tuanya, amely pun membuat beberapa boneka lagi dan menjualnya. Banyak anak-anak yang tertari kepada boneka yang dijual oleh ameli.

Pesan Moral
Tingkatkanlah pikiran kita dengan kreatif. Kreatif dan berpikir akan membuat otak kita bekerja lebih keras dan terciptalah sesuatu yang baru. 😇


ASAL MULA SUSU SAPI

Dipagi hari yang cerah, seorang anak laki-laki bernama wiliams, ia dipanggil wili. Wili mempunyai peternakan. Ada ayam, bebek, sapi, domba d...