Senin, 01 November 2021

KISAH TIGA ANAK KEMBAR

Pada suatu hari, ada sebuah rumah kecil. Isi rumah itu ada tiga anak kembar. Kakak tertua bernama lila, kakak tertengah bernama lala, sedangkan adik terakhir mereka bernama lili. Mereka tinggal bersama ibunya. Suatu hari, ibu mereka berkata. "Anak-anak, waktunya kalian berpisah dengan rumah ini, kalian harus membeli atau membangun rumah sendiri." Selesai ibunya berkata, tiga anak kembar itu langsung kaget dan salah satu dari mereka menangis. Kakak yang paling tertua menenangkan adiknya itu untuk tenang. "Tenang dik, apa kata ibu kita benar, kita sudah cukup besar, jadi kita harus mencari rumah atau membangunnya sendiri." Setelah adik terakhir sudah tenang, mereka pun berangkat. Sebelum berangkat, mereka berpelukan dan berpamitan kepada ibu mereka. Kakak tertua sudah SMA kelas 3, adik tengahnya sudah SMP kelas 4, sedangkan, adik terakhir mereka sudah SD kelas 6. Mereka semua berjalan jauh sekali, tidak lupa mereka membawa bekal yang banyak. Akhirnya kakak pertama menemukan rumah pertama yang sudah ia tunggu-tunggu. "Ini dia! Rumah yang sudah aku tunggu-tunggu!" Akhirnya kakak pertama membeli rumah itu untuk harga yang murah. Sekarang tinggal mereka berdua untuk mencari rumah mereka. Akhirnya, kakak tertengah sudah menemukan rumah impiannya. "Ini adalah rumah impianku!" Akhirnya kakak tertengah membeli rumah itu dengan harga yang cukup murah. Sekarang tinggal adik mereka sendiri mencari rumah. Akhirnya adik terakhir itu menemukan sebuah rumah yang bagus. Lalu ada seorang pria yang menjaga rumah itu. "Emm.. P... Permisi pak?" "Ya, ada apa?" Tanya penjaga itu. "A.. Apakah r.. Rumah ini dijual?" "Ya.." Jawab pria itu dengan tegas kepada lili. "Be.. Berapa harga rumah i.. Ini pak?" Tanya lili lagi. "Hmmm... Harganya cukup mahal, Seratus Juta." Lili pun terkejut hingga hampir pingsan. Ia berkata dalam hati. 'harganya cukup mahal juga ya?..' Lalu ia berkata. "Baik terimakasih pak. Ia pun pergi menghampiri rumah kakak pertamanya. "Tok...Tok... Tok." Lili mengetok pintu rumah kakaknya. "Ya? Ada apa lili?" "Aku melihat rumah bagus, tapi harganya cukup mahal kak." Jawab lili. "Oh, makanya, jangan membeli rumah mahal-mahal, beli saja yang murah, tak apa-apa walaupun rumahnya jelek, yang penting bisa ditinggali." Lalu lili mengangguk pertanda setuju. Kakaknya pun mencarikan rumah untuk adiknya itu, tapi lila tidak bisa menemukan rumah untuk adiknya itu. Akhirnya, lila mendapatkan ide. "Dik, bagaimana kita mencari bahan bangunan untuk membuat rumahmu, kakak akan membantu." Lili pun berpikir sejenak, selesai berpikir akhirnya lili setuju dengan ide kakaknya itu. "Baik kak." Akhirnya lili tidur tinggal sebentar di rumah kakaknya itu agar besokannya ia sudah segar dan semangat mencari bahan bangunan. Keesokan harinya, ternyata lila kakaknya demam. Lili pun menjadi sedih karena kakaknya demam, lili pun berpikir. 'Hmm.. Aku ingin mencari bahan bangunan untuk membangun rumahku, tapi aku harus di temani kakakku, tapi kakakku sedang sakit... Bagaimana nih?..' Lili pun berpikir, dan berpikir. Saat itu ia menemukan yang terpenting. Lili pun memutuskan untuk memilih mengurus kakaknya terlebih dahulu. Keesokan harinya, adalah hari yang ditunggu-tunggu lili, kakaknya sudah sembuh! Saat lili masuk ke kamar kakaknya, lili terkejut karena kakaknya sudah merasa segar dan sehat. Lili pun mengajak kakaknya mencari bahan bangunan untuk membangun rumahnya yang sudah berkali-kali ditunggu-tunggu lili. Lila pun menuruti adiknya. Di tengah perjalanan, lila menemukan banyak batu bata lalu lila memanggil adiknya. "Dik! Disini banyak batu bata!" Teriak lila kepada lili. 'Ha? Benarkah?' Lalu lili menuju ke tempat kakaknya. "Wow, banyak sekali kak.." "Ayo kita bawa." Kata lila kepada adiknya. Awalnya lili ragu setuju kepada kakaknya, tapi karena kakaknya menemukan bahannya hanya ini, ia terpaksa setuju. Mereka berdua pun membawa batu bata itu menggunakan kantong plastik dan mengambil sebanyak yang mereka bisa. Setelah selesai mengambil batu bata, mereka melanjutkan perjalanan mencari bahan yang lain. Sekarang adiknya yang menemukan bahan yang lainnya. "Kak, kak! Disini ada semen!" Lila pun berlari menuju lili untuk melihat barang yang ditemukan lili. Ternyata ada semen seperti yang dikatakan lili tadi. Semennya juga begitu banyak. Akhirnya mereka mengambil semennya menggunakan ember yang di temukan dekat dengan lokasi semennya. Akhirnya mereka sudah menemukan semua yang mereka butuhkan untuk membangun rumah, hanya untuk memilih lokasi untuk rumah lili. Sesudah mereka memilih lokasi yang tepat, akhirnya mereka mulai membangun rumah. Semakin berganti hari semakin jadi rumah lili. Akhirnya, di suatu hari, rumah lili sudah jadi dan setiap hari lili harus mengingat kakak-kakaknya yang membantunya itu. 


 
Pesan Moral:
Jangan menyerah untuk membangun atau membuat sesuatu bekerjasamalah jika tidak yakin bisa dikerjakan sendiri.

ASAL MULA SUSU SAPI

Dipagi hari yang cerah, seorang anak laki-laki bernama wiliams, ia dipanggil wili. Wili mempunyai peternakan. Ada ayam, bebek, sapi, domba d...