Di tulis oleh nimas
Dulu,ada seorang anak perempuan yang bernama cery. Pada suatu saat,cery sedang berjalan-jalan dan tiba-tiba ada sebuah suara yang menyapanya. "Hei gadis kecil,sedang apa kau?" Terdengar sebuah suara memanggilnya. Suara itu terdengar seperti suara dari awan? Lalu cery berkata. "Siapa kau! Siapa yang memanggilku?!" Kata cery heran saat mendengar suara itu. "Hei,apa kau tak melihatku? Aku tepat ada di atas kepalamu,coba kau menengok ke atas dan lihat siapa diriku." Kata suara itu lagi. Lalu cery menengok ke atas dan ia melihat tidak ada apa-apa di atas,hanya ada awan besar. Lalu cery bertanya lagi kepada suara yang misterius itu. "Hei suara yang misterius,aku tak melihatmu di mana-mana,aku hanya melihat hanya ada awan besar." Tanya cery kepada suara itu. Lalu suara itu menjawab cery lagi. "Apa kau tidaklihat di atas ada apa? Dan,pertanyaanmu juga benar,hanya ada awan di atas tapi awan itu besar dan aku adalah awan si suara yang misterius itu." Kata awan itu. Lalu cery pun terkejut ketika mendengar bahwa suara yang misterius itu hanyalah awan! Dan ia berbicara kepada awan itu. "Hei awan! Kau adalah awan apa? Kenapa kau sebesar itu?" Kata cery. "Aku adalah awan permintaan,apapun yang kau minta akan terwujudkan." Kata awan itu. "Wah! Kau adalah awan permintaan?! Dan aku bisa minta apapun yang ku mau?! Aku selalu ingin mempunya peliharaan kucing dan itu tidak diberikan oleh orang tuaku,jadi,tolong berikan peliharaan kucing!" Seru cery meminta peliharaan kucing. Lalu kucing itu lansung ada di sebelahnya dan cery memeluk kucing itu. Saat itu,cery di panggil oleh ibunya untuk segera pulang ke rumahnya. Lalu cery pun pulang ke rumahnya. Saat cery sudah pergi,ternyata awan yang berbicara itu adalah anak penyihir perempuan yang mempermainkan cery. Namanya adalah saksas. Saksas itu dia tidak pernah menangis dia selalu mengerjai orang-orang yang di temuinya. Saksas paling suka anak perempuan yang di kerjainya,karena anak-anak di sana banyak yang percaya bahwa semua yang di antara mereka bisa bicara. Beberapa hari yang lalu,cery kembali lagi ke tempat ia menemukan awan itu,tapi ia tidak bisa menemukan di mana tempat ia manamukan awan itu. Lalu cery pun sedih karena tidak bisa mmenemukan awan itu karena ia masih banyak permintaan kepada awan besar yang berbicara itu. Di tengah jalan,saksas sedang memerhatikan cery berjalan sambil kepalanya menunduk karena sedih. Saksas yang sedang memerhatikannya tertawa kecil. Ia senang melihat keadaan orang-orang seperti itu. Saat cery sedang berjalan pulang ke rumahnya sambil menangis,ia mendengar suara tawa. Suara tawa itu seprti suara penyihir. "Hihihi." Lalu cery heran saat mendengar suara itu. Cery pun mencari asal suara itu. Hari mulai gelap dan saat cery lama mencari,suara itu terdengar seperti suara penyihir yang sedang bersembunyi di semak-semak dekat rumahnya. Saat cery mulai mendekati semak-semak itu,ternyata itu seorang anak penyihir yang sedang bersembunya di balik semak-semak. "Aah tolong! Ada penyihir!" Teriak cery sekencang-kencangnya. Lalu penyihir itu menenangkannya dan bertanya. "Hei tenang,mengapa engkau menangis,hai namaku saksas,tak usah takut,aku baik." Kata saksas mengenalkan dirinya. "Ehmm H-hai,n-namaku cery." Kata cery mengenalkan dirinya juga kepada saksas sambil gemetar. "Hei tak usah gemetar,ehm maaf ya tadi kau kan melihat awan besar kan? Dan,sebenarnya itu aku yang sedang mengerjaimu." "Ehm,tidak apa-apa a-aku m-maafkan k-kau." "Wah terimakasih! Ehm sebagai gantinya ku beri kau hadiah." "Ha sungguh! Terimakasih juga!" "Sama-sama,akan ku beri kau hadiah permenyang banyak dan lezat." Lalu saksas pun memberi permen kepada cery. Cery pun membalas berian saksas dengan kucing yang di berikan oleh saksas. "Terimaksih cery." "Sama -sama saksas." Kata cery sambil tersenyum bahagia. Lalu mereka bersahabat selamanya. Lalu saksas menaiki sapu terbangnya dan kembali pulang.